
Tidak Ketemu Ku kira sepemikiran Ternyata berseberangan Aku meminta di hilir Engkau berpadu dengan air yang surut Aku yang ideologis Denganmu yang materialis Daku berpikir dengan sistematis Padamu yang suka merogoh kehidupan dengan realistis Aku bertanya pada katak di seberang rawa pun tak sampai Engkau malah berdialog ramai di ujung senja Mana sampai Apa harus kita dudukkan dengan santai Dengan sepucuk sruputan kopi dan sendunya asap rokok, adinda? Lestari Sastra, 11 Maret 2022 Bujangan Pemikir Tiga lelaki itu bercengkrama dengan secangkir kopi dan sebatang rokok Kopi yang diadu Rokok yang disebat dari pusat kerongkongan Memadu satu Berbicara perihal wanita, karir, dan cinta Apa hakikatnya seorang wanita? Apa hanya soal selangkangan untuk bercinta? Karirku harus melebihi Apa yang menjadi suatu perdebatan Cinta… Bukan selaksa kata apalagi ungkapan fiksi Lestari Sastra, 10 Maret 2022 Kau Hanya Kertas Seputih harapanmu Sekotor realitanya Kau di gurat sesuai faktanya Kau hanyalah kertas Yang tak bernyawa Jika tak ada kisah untuk dirajut Kayu yang semakin tua Dahan kering menjuntai Tak akan mampu tersurat Tanpa adanya lamunan insan yang hendak merapalmu Kau kosong Tanpa tinta Tinta akan hampa Jika dirimu tak hadir Deru deraian mampu berlagak bijak Seolah menyingkirkan sikap ego tanpa harap Kau tetap kertas, sayang! Tak lebih dari itu Lestari Sastra, 11 Maret 2022
Leave a Reply