Aksi solidaritas komunitas Pustaka Malam Rembang membagikan beberapa sayur dan baju layak pakai kepada warga sekitar lokasi lapak. (Doc. Ayu Lestari/ayusastra.com)
REMBANG, ayusastra.com – Komunitas Pustaka Malam (Pusma) Gelar Pasar Gratis bagi masyarakat Rembang untuk yang kesekian kali. Agenda tersebut berlokasikan di depan toko mainan Tawangsari Kecamatan Rembang mulai dari pukul 15.00 WIB sampai selesai pada, Sabtu (30/9/2023).
Hilmi Hisyam Raudani, anggota Pustaka Malam (Pusma) yang berdomisili di Rembang mengaku jika pasar gratis ini semuanya diberikan secara cuma-cuma.
“Sebenarnya ini agenda yang sudah lampau. Pasalnya barang-barang disini semuanya gratis, ada sumbangan dari eksternal maupun internal dari kita sendiri, iuran istilahnya semuanya gratis, dan untuk lapak pasar gratis ini lebih tepatnya dijuluki pustaka jalanan,” kata Hilmi dalam keterangan ayusastra.com pada saat diwawancarai saat pasar gratis berlangsung.
Maka dari itu, kegiatan lapak ini disebut pasar gratis. Lantaran seperti halnya sembako, sayur, sering dijual di pasar. Jadi, kemungkinan barang tersebut diberikan warga tanpa dipungut biaya.
“Sebelumnya kami gelar lapak gratis hampir puluhan kali. Tahun kemarin pernah buka lapak di Kecamatan Pamotan, Lasem, Sulang, Sumber. Untuk kali ini, kita fokus ke Rembang,” jawabnya.
Secara persentase, menurut Hilmi, respon warga yang paling bersemangat ada di Kecamatan Lasem. Karena pada saat itu, masyarakatnya antusias sekali sampai barangnya habis.
“Pernah saya unggah di tiktok terus jadi viral. Jadinya ada dana masuk dari tiktok, lalu ada yang konfirmasi di narahubung, selanjutnya uang masuk dari aplikasi itu,” ungkapnya.
Selain pasar gratis, ada program unggulan yang disebut dengan ‘Razia Perut Lapar’, dimana kegiatan tersebut dengan membagi nasi bungkus yang diperuntukkan bagi pekerja jalanan seperti tukang parkir, tukang becak, dan profesi lainnya.
“Untuk program baru mungkin belum ada, akan tetapi mau mengembangkan kembali program tahun kemarin hampir belum di adakan namanya razia perut lapar, buat makanan nasi bungkus kemudian kita berikan ke tukang parkir, tukang becak. Tahun kemarin sudah terlaksana, sementara tahun ini belum. Insyaallah akan diadakan lagi,” tandasnya.
Putri Eka Valentina, siswi dari SMKN 1 Rembang mengaku sudah bergabung sejak tiga tahun yang lalu. Kesan Valen ikut di Komunitas Pusma yakni dapat merasakan energi positif dari kegiatan berbagi.
“Poin penting yang dapat dipetik yaitu ngajarin kita tidak perlu kaya untuk berbagi. Faktanya anak sekolah, anak kuliah dapat menjalankan kegiatan seperti ini. Asal ada usaha semuanya pasti bisa dilakukan,” tandas Valen.
Valen juga menambahkan, kedepannya Pusma tetap bisa melestarikan habit mulia seperti ini kepada masyarakat di daerah Rembang.
“Semoga bisa terus berbagi sampai turun temurun ke anak cucu,” ungkapnya.
Fajar selaku Koordinator komunitas pustaka malam menjelaskan perbedaan Perbedaan pasar gratis tahun ini dengan tahun sebelumnya tidak terlalu signifikan.
“Kalau saya lihat, perbedaan tidak terlalu mencolok. Masih sama saja. Yang penting konsisten terus juga setiap bulan. Mungkin yang agak beda suasananya. Karena tahun kemarin di depan bank pasar sekarang kita di depan toko mainan Tawangsari,” tegas Fajar.
Lalu, tak lupa Fajar pun berpesan dan berharap agar Pusma tetap eksis dan lebih aktif.”berharap semua kegiatannya bisa aktif kembali, serta pusma harus tetap jaya sampai kapanpun dan abadi,” pungkasnya.
(ayl/fka)
Leave a Reply