Jajaran Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia lakukan konferensi pers dalam rangka memperingati Harlah PMII ke 63 yang akan diselenggarakan di Solo, Banteng Vastenburg. (doc. ayusastra.com/Ayu Lestari).
REMBANG, ayusastra.com – Menjelang adanya puncak Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke 63, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir untuk memberikan arahan selama acara tersebut diselenggarakan.
Lokasi yang dipilih untuk memeriahkan acara Harlah berada di Benteng Vastenburg, Solo Jawa Tengah, Jumat (23/6/2023) pada malam hari.
Dari rentetan kegiatan Harlah ini, akan dihadiri oleh dua puluh ribu kader PMII di seluruh penjuru Indonesia.
Dilansir dari laman kompas.com, Mensesneg, Pak Pratikno menjelaskan jika Presiden Joko Widodo akan hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Pak Pratikno (Mensesneg) masih mengkonfirmasi kehadiran Presiden Jokowi. Per hari ini masih terjadwalkan presiden akan hadir,” kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII, Muhammad Abdullah Syukri dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023).
Menurut Gus Abe, Ketua Umum PB PMII, hari lahir ke 63 ini merupakan momen bersejarah. Karena, tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, tahun ini diselenggarakan di Jawa Tengah.
Selaras dengan hal tersebut, Abe, sapaan akrab Muhammad Abdullah Syukri, mengaku bahwa Solo mempunyai energi spirit tersendiri bagi PMII. Selain itu, karena akses dari berbagai daerah juga cukup mudah.
“Tahun-tahun sebelumnya (harlah) digelar di Jawa Barat, Jawa Timur. Panitia memutuskan kegiatan puncak Harlah ke-63 PMII di Solo, Jawa Tengah,” ucapnya.
Ahmad Latif, selaku Ketua Steering Committe menjelaskan, acara hari lahir untuk tahun ini mengambil tema “Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara”.
Alasan ia mengusung tema ini diambil karena adanya sirkulasi pergerakan di Indonesia, pemuda adalah motor penggerak.
“Apalagi pemuda memiliki latar belakang mahasiswa, dari mulai pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, reformasi dan seterusnya. Pasti yang menjadi penggerak di semua lini adalah organisasi mahasiswa,” pungkas Ahmad. Dilansir dari laman Kompas.com.
(ayl/ dna)
Leave a Reply