Lasem Street Fest: Ajang Berekspresi Para Pelukis dan Seniman

Abdul Rosyid dan Arifin Ipin duel skill seni di acara Lasem Street Fest di Jalan Gambiran Soditan, Lasem. (Doc. Ayu Lestari/ayusastra.com).

REMBANG, ayusastra.com – Dinas kebudayaan dan pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang gelar Lasem Street Festival pukul 15.00 WIB di Jalan Gambiran, Desa Soditan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Acara ini menjadi ajang berekspresi bagi para pelukis dan seniman. Minggu (23/10/2022).

Pertunjukan yang dipersembahkan beraneka ragam, seperti music performance, kentrung, drama musikal, sendra tari, dan barongsai.

Guru Sekolah Luar Biasa Negeri Lasem, Eko Hadi Wibowo mengaku festival ini sangat menarik karena masih ada para seniman senior yang masih ikut meramaikan acara tersebut.

“Selain seniman, acara seperti ini dapat memicu semangat para anak muda di Lasem. Tanpa terkecuali salah satu anak dari SLBN Lasem yang asli warga Desa Soditan ikut meramaikan acara melukis bersama dengan para seniman,” Kata Hadi dalam keterangannya di ayusastra.com melalui pesan singkat di WhatsApp.

Munculnya anak-anak ini, sudah barang tentu menjadi ruang eksistensi bagi mereka yang mempunyai keahlian dan kompetensi dalam bidang kesenian.

Bram Handoyo sedang melukis di pinggir jalan dan ditemani oleh sang pantomim, Arifin Ipin. (Doc. Ayu Lestari/ayusastra.com).

“Dari sinilah mudah-mudahan rencananya sebisa mungkin mengadakan kembali acara seperti ini minimal setiap 2 atau 3 bulan sekali agar apresiasi dari masyarakat semakin meningkat,” tegasnya.

Sama halnya dengan Hadi, pelukis handal dari Ngulahan Sedan, Abdul Rosyid juga menuturkan hasil lukisan dari para pelukis Lasem Street Festival ini bertemakan tentang multi kultur Lasem tempo dulu.

“Lebih signifikannya itu tentang keberagaman budaya Lasem. Bersama suket teki komunitas lukis lasem mengisi acara dengan OTS di tiap gang Lasem,” terangnya.

Objek utamanya berupa tembok-tembok tua yang telah berusia ratusan tahun, rumah kapiten Lasem, dan seorang saudagar cina yang menetap di Lasem.

“Cuma ingin memberi pesan melalui lukisan dari para pelukis ialah jangan sampai melupakan budaya luhur lasem, baik yang berupa arsitektur, kerajinan, tempat bersejarah, semua aspek tempo dulu yang berkaitan dengan Lasem,” pungkasnya.

(Ayl/Dna)

Ayu Sastra
Assalamualaikum. Perkenalkan nama saya Ayu Lestari, hidup di tengah-tengah sudut kota kecil yang melegenda tepatnya di Kota Lasem. Saya merupakan penulis pemula yang ingin mendedikasikan diri khususnya dibidang kepenulisan. Akun Media Sosial FB : Aeyu Loestari IG : @ayu_lestari230801 @lestari_sastra WA : 0858 - 6803 - 1099