Penulis: Riessa Tungku Tua Bertahun aku di sini Bersandar pada bilik bambu Berteman kayu-kayu Tubuh terbalut abu jelaga Panas terbakar api membara Diri menghitam bagai arang Tungku tua tak lekang oleh zaman Surabaya 14 Juni 2022 Kembang Api Malam itu Selepas ibadah Langit Desember Kulihat cukup cerah Kau menghampiri. "Hai lagi apa?" sapamu akrab, "ikut yuk, ada kejutan!" Kau tutup mata ini Dengan sehelai sapu tangan Kedua tanganku digandeng perlahan "Hati-hati, ya jalannya!" "Mau ngajak ke mana sih? Kok mataku ditutupi segala?" tanyaku. "Ada deh," jawabnya. Setelah berjalan sepuluh langkah. "Kita naik motor saja, ya!" ujarnya. "Dengan mata tertutup begini?" tanyaku lagi. "Hmmm..." "Sudah 15 menit nih." "Masih jauh ya?" "Memang kamu tahu ini sudah 15 menit." Aku hanya diam saja Ya, memang aku nggak tahu pasti sudah berapa menit perjalanan Tapi yang pasti aku merasa sudah cukup lama berkendara "Rey, kamu mau ajak ke mana sih?" "Ada aja." Lagi-lagi jawabanmu nggak memuaskan Selang beberapa menit motor berhenti Walau saputangan masih menempel Aroma udara tepian danau terhirup hidung ini Kau tuntun aku perlahan "Kita duduk di sini saja ya" Aku hanya mengangguk tanda setuju Lalu penutup mata kau buka "Rey, ini kan di...." "Ssstttt... Sebentar lagi ada pemandangan istimewa." Benar saja DUARRR! DUERRR! Langit yang gelap tiba-tiba menjadi terang-benderang Nyala kembang api Mengubah suasana Aku terpana melihatnya "Kamu suka, Dik?" tanyamu Lagi-lagi aku hanya mengangguk "Kenapa bengong gitu?" tanyamu lagi "Indah sekali, Rey" "Ya, indah, seperti nama kamu: Indah." Surabaya, 10 Juni 2022

Namanya Riessa Muljanto. Ia lahir di Cirebon, 30 Maret 1980. Ia tergabung di Kelas Puisi Alit dan pernah belajar di Ruang Kata yang diasuh oleh Muhammad Iskandar. Tak hanya itu, ia juga tergabung di grup Genitri di bawah pengasuhan ibu Iis Singgih. Karya-karyanya dimuat media Harvest Fans Club, Zona Nusantara, Suara Krajan, Dermaga Sastra, dan Kulon Progo. IG: @Riessa Muljanto WA: 081214992633
Leave a Reply