foto (istimewa)
REMBANG, ayusastra.com – Walaupun perayaan Imlek sudah lewat satu hari yang lalu, tapi hari ini agaknya masih seperti Imlek saja, ya. Yang pasti, selamat hari Imlek bagi yang merayakannya. ‘Gong Xi Gong Xi’.
Banyaknya pernak-pernik asesoris fashion seperti baju cheongsam, dan beberapa makanan khas seperti kue keranjang, jeruk Mandarin (walaupun aslinya bukan dari Mandarin), babi panggang, siu mie, manisan, dan lain-lain. Hari Imlek, tak lepas dari perbincangan mengenai shio. Ada yang tahu, shio itu apa? Shio merupakan simbol dari hewan yang jumlahnya ada 12, masing-masing hewan memiliki makna, doa, serta harapan tertentu bagi masyarakat tionghoa. Shio sendiri diantaranya yakni ada tikus, ular, babi, kelinci, anjing, naga, monyet,ular, macam, domba, ayam, kuda, dan lain sebagainya.
Bicara tentang Imlek, tak luput dengan perputaran shio dong. Yang pasti, Imlek tahun ini jatuh pada kelinci laut. Tak banyak yang tahu bahwa kelinci juga ada yang habitatnya di laut, walaupun tidak sebanyak populasi kelinci yang ada di daratan seperti buaya darat, eh becanda.
Menurut ahli zoologi, kelinci laut merupakan spesies yang tidak bercangkang, berukuran hanya satu inci, dan bertekstur lunak. Beda jauh dengan kelinci pada umumnya yang memiliki bentuk mungil, berbulu, gigi depanya panjang, pemakan sayur-sayuran, dan beranak. Nama latin dari kelinci laut ini adalah ‘Jorunna Parva’.
Hewan tersebut ditemukan di seluruh samudera Pasifik Indo Selatan hingga ke tengah bagian benua Afrika. Menurut pemaparan para ahli yang lain, karakter secara fisik kelinci laut ini diantaranya berwarna kuning, berbadan kecil, hidup di air (ya iyalah masa hidup di wakanda). Selain itu, kelinci laut ini pun juga memiliki racun yang sangat berbahaya apabila ada pemangsa yang mencoba untuk memangsanya.
Berdasarkan fungsinya, kelinci terbagi menjadi tiga yakni kelinci hias, kelinci liar, dan kelinci ternak. Kelinci hias yaitu hewan yang digunakan hanya untuk menghiasi keindahan rumah atau pekarangan saja, sedangkan kelinci liar adalah hewan yang hidup di alam bebas, sementara kelinci ternak merupakan kelinci yang memang tujuannya untuk dikonsumsi manusia.
Tapi dari ketiga kelinci yang telah disebutkan di atas kiranya boleh untuk disembelih karena kelinci memang hewan yang halal untuk dimakan (yang terpenting nyembelihnya mengucapkan basmalah). Walaupun begitu adapun beberapa makna baik beserta kontra yang tersirat dan dari si hewan mungil dari laut tersebut.
Kira-kira apa saja, ya? Yuk simak penjelasannya berikut ini:
1. Menurut kepercayaan budaya Tionghoa atau umat Konghucu, kelinci merupakan simbol umur panjang, kedamaian, serta kemakmuran. Akan tetapi faktanya kelinci salah satu hewan yang rentan akan kematian, apabila kelinci di letakkan di suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, ia akan cepat mati.
2. Kelinci dinobatkan menjadi makhluk Tuhan yang cepat dan tangkas. Padahal, kelinci hanya asyik berdiam diri di kandang dan makan sayuran (kangkung,wortel, dan lain-lain).
3. Kelinci adalah hewan yang anggun. Menurut prof. Dr. Husmy Yurmiati selaku pakar produksi ternak. Kelinci memanglah hewan yang berpostur kecil, namun prospeknya sungguh amat besar.
4. Kelinci adalah hewan yang lembut. Padahal, kelinci bisa saja mendeteksi keberadaan pemangsa walaupun jaraknya jauh. Walaupun demikian, tak terlalu sering kelinci melakukan tindakan seperti itu.
Disamping itu, masih banyak kok makna baik dari shio kelinci laut. Diantara lain
Pertama, umur panjang. Masyarakat Tionghoa menggantungkan doa pada shio kelinci laut supaya di tahun ini semua kerabat keluarga, kolega, dan yang lain diberikan panjang umur dari sang dewa (Tuhan Yang Maha Esa).
Kedua, kemakmuran. Makmur disini diartikan sejahtera lahir maupun batin. Tidak kekurangan baik dari segi sandang, pangan, maupun papan. Dimana masyarakat tiongkok berkeyakinan tahun ini memberikan kebahagiaan yang menyeluruh dan pastinya tak kan lekang oleh waktu yang mengalir bak derasnya air terjun.
Ketiga, kedamaian. Damai dengan masa lalu, damai dengan diri sendiri, damai dengan ego, damai dengan apapun dan siapapun yang pernah memberikan luka di hati. Semoga dijauhkan oleh rasa benci dan dengki.
Tahun China disini bukan hanya diperuntukkan oleh orang yang beragama Konghucu, alih-alih hanya ber-ras china. Doa- doa baik seperti ini juga diperuntukkan bagi semua makhluk hidup di dunia ini baik itu yang berbeda suku, agama, dan ras sekalipun.
Itu tadi cuplikan tentang makna shio kelinci di hari raya Imlek, semoga kita semua dijauhkan dari marabahaya dan bencana kepada Tuhan sang pemilik semesta.
(ayl/dna)
Leave a Reply