
Jalur Angin Aku titipkan sepucuk angan kepada angin Walaupun terombang-ambing Tak apa Sekiranya hasrat untuk menyapa tidak berpaling Jalurku yang tersungkur Jalurmu yang tak sejalur Menukik tajam ke suatu tempat Peraduan Riuh gemuruh Sepi melilit Rindu menggerutu Bisu yang menelan pilu Selama ini bertahta di sangkarku Ubun-ubunku terasa penuh Dengan kata-kata Yang sejalur pada angin malam Karena sedari tadi Angin berusaha untuk mengirim sua padamu Lestari Sastra, 14 Maret 2022 Suara Kukira dia masih bisa tertawa dengan hening Tanpa suara Ternyata tidak Senja dan ufuk timur tengah menyulam bibirnya dengan kalut Aku mulai darimana lagi Apakah harus di titik nol? Coba buka suara Aku ingin mendengar Petuah alam yang tertuju padaku Tanpa menghakimi Tanpa debat yang panjang Tanpa saling menjatuhkan Lestari Sastra, 15 Maret 2022 Bungkam Saja Redam Aku tahu engkau tersulut Diam! Aku tahu engkau ingin membungkam Tapi untuk apa? Harapanmu sering di sela oleh amarahnya Rumput yang tumbuh subur itu Kurang lebih terkena percikan mentari yang menghangatkan Bukan karena kemelut mendung yang mengerikan Lestari Sastra, 15 Maret 2022
Leave a Reply