
Ideologi Belatung
Pimpinan
Jangan jadi belatung tuan
Cakap berbicara dan beretorika
Namun landai lambat merambat janji
Pikirkan bala tentara yang menunggu langgamnya laku
Batu!
Keras kepalamu tuan
Berpikir jernih dan tak dewasa pun tak mampu
Menuntut dewasa
Apa kabar dengan yang menuntut?
Ego dan egosentris yang berbaur
Weh…
Hancur
Kepala yang enggan didinginkan dan didudukkan
Tak mampu terkendali
Mau seperti apa bentukan kepemerintahan jalur rendahan
Untuk menampung saja tak bisa
Lestari Sastra, 6 Maret 2022
Kacaku Pecah Separuh
Kacaku yang pecah separuh
Tahan segala keruh yang kesah
Ku pantul-pantul tak bisa indah kembali
Mengapa?
Aku tak tampak wajah lentikku
Tak terlihat rupa elokku
Tak nyata lagi
Kacaku yang pecah separuh
Kembali ku gelisah
Angan yang bersanding gema nun gundah
Picikkan mataku yang mulai redup
Tersapu mendung
Kacaku yang pecah separuh
Seraut muram ingin ku buang jauh di tepi sepi
Namun sepi menolak
Karena sudah terlalu penuh dititipi muram yang lenguh
Kacaku yang pecah separuh
Kusam kacamu
Kusam hidupku
Serba kusam
Masih ingatkah dahulu
Wajahku yang cantik dengan sinaran indraloka?
Ku yakin …
Kacaku masih merekam jelas kisah kala itu
Lestari Sastra, 6 Maret 2022
Kopi Candu
Segelas candu
Secangkir kopi
Pahitnya kritikan
Tak sepahit seduhan biji kopi
Tanpa debat yang hebat
Kopi tetaplah kopi
Dengan segala filosofinya
Nikmatnya dirimu senikmat tegukan terakhirnya
Damai hidupku selega melepas rindunya
Kadang surut kadang pasang
Kadang tergejolak kadang bergeliat
Tak tentu
Kopi tetap dengan bantuan manisnya gula
Ibarat nestapa dan bahagia ku tuangkan
Ku jumpai rasa yang berbeda
Di hitam pekat seperti legam yang bertahta di seperempat malam
Lestari Sastra, 3 Maret 2022
Leave a Reply