
Jiwa- jiwa bertaburan seperti lamunan Tersia-siakan oleh laku yang tak semestinya dilakukan Lalu ... Untuk apa hidup Jika mati hanya untuk sebuah pengkhianatan Apalah arti cucuranku dan cucuranmu Anyir yang menyatu dari lubang yang tak berguna Bagi sekawanan manusia yang mulia Pertiwi menangis tersedu-sedu Pertiwi tak tahan menahan derapan pilu Sudah lama luka ini terkoyak Acap kali kenangan pahit ini selalu di bahas kembali Seperti luka yang belum disembuhkan Tenanglah tenang Bagi jiwa-jiwa yang rindu akan sebuah ketenangan Engkau layak duduk di singgasanamu Di bilik itu Aku merangkul lara Biarlah lara ini kutanggung sendiri Biarlah nestapa ini kupikul sendiri Aku tak mau cucu bangsaku mengalami hal yang senonoh Aku bercermin dengan rasa yang tak bisa kutafsirkan Biarlah bunga ini menjadi kiasan Bagi harumnya perjuangan yang tak sia-sia Dari sepanjang lorong asa Lestari Sastra, 30 September 2021 #PuisiAyu #AntologiPuisi #G30SPKI
Leave a Reply