Kereta dan Rinduku Oleh: Lestari Sastra Rasa ingin jumpa kian memaksa masuk Tatkala ribuan gemuruh hinggap di riuhnya kepala yang kusam Sedang apa dirimu Aku hanya bisa termenung merajut senyumnya sang bintang malam Kau pernah bilang "Tunggu dulu, tahan saja rindumu. Nanti pasti bertemu." Ah, aku tak sabar menunggu seperempat fajar Seketika muncul menyinari bola mataku Lama sekali kereta datang Termenung sejak lama aku menunggu Umpatan cintaku belum habis-habisnya mereda Tiba-tiba ... "Kau mencariku?" Ya ...senyum itu sama sekali seperti satu tahun yang lalu Pecah bersama kereta, rindu, dan air mataku Lasem, 14 November 2022 Ayah Yang Seperti Apa Oleh: Lestari Sastra Pahlawan tanpa gelar Bertengger di separuh perjalanan hidupku Sang pelindung yang siap siaga menuntun jejal arah kaki melangkah Raut-raut yang mulai kisut tanda sudah terlalu lama ia menimang di teduhnya rembulan Walaupun begitu Amarah-amarahnya juga sudah terlalu sering berdengung di telingaku Walau tak seberapa harsa Kasih tiada terkira Ah...apakah masih tersimpan di saku bajumu, Ayah Aku hanya terlalu lama rindu pelukanmu Walau cintamu jarang terucap Acap kali aku melihatmu di ranumnya malam Memapahku sambil tersenyum Nak... Kau telah tumbuh besar sekarang Apa aku masih bisa menggendongmu? Tapi Suara kerasmu juga menyelimuti rasa takutku Untuk mendekat terlalu jauh Sekarang ini Aku rindu sosok ayah Ayah yang seperti apa Ayah yang bagaimana Laki-laki yang seperti apa bisa dikatakan sebagai seorang ayah Beritahu aku Agar aku tak salah memilah calon ayah untuk inangku Lasem, 13 November 2022
Ayah Yang Seperti Apa dan Puisi Lainnya

What’s your reaction?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a Reply