AKU LAKSAMANA LUMBUNG PADI

Lumbung padi tak begitu menawan rupanya
Seketika peluh dan hentakan dari sang tongkat tak pernah ia rasa
Seperti tak dianggap
Merongrong sendiri dengan suara yang culas dengan piciknya

Malang sekali nasib lumbung padi
Ingin menyuarakan keberadaannya 
Akan tetapi selalu dipandang seperempat mata

Bukannya buta
Tapi sepertinya...
Rasa memiliki masih belum teraba
Bagi para penikmat keringat yang ingin menegakkan keberadaan yang setara
Lestari Sastra, 23 September 2021

Lumbung padi ini saya kiaskan pada seorang manusia yang masih mencari jati diri dalam sebuah kepemimpinan. Terasa gagu dan ragu dengan arah kepemimpinannya. “Hentakan dari sang tongkat” diibaratkan sebagai pukulan kritikan dari masyarakat disekitarnya yang amat dahsyat.

Dengan berbagai macam lika-liku perjuangan dalam memimpin, seolah-olah berjuang sendiri, tertatih-tatih sendiri, bahkan menahan laranya pun sendiri

Suatu proses pendewasaan yang memang terasa menyedihkan dan menyakitkan. Akan tetapi, ia yakin bahwa akan ada pelangi setelah badai. Karena, sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang mampu menerima kebaikan walaupun dengan cara yang belum bisa mengindahkan hati.

Penulis : Ayu Lestari

Ayu Sastra
Assalamualaikum. Perkenalkan nama saya Ayu Lestari, hidup di tengah-tengah sudut kota kecil yang melegenda tepatnya di Kota Lasem. Saya merupakan penulis pemula yang ingin mendedikasikan diri khususnya dibidang kepenulisan. Akun Media Sosial FB : Aeyu Loestari IG : @ayu_lestari230801 @lestari_sastra WA : 0858 - 6803 - 1099